Manfaat Olahraga untuk Membangun Otot | L-Men

Mau punya tubuh atletis tapi ga sempet nge-gym ? Jangan khawatir, pada dasarnya setiap olahraga yang kita lakukan akan berperan terhadap pembentukan tubuh atletis kita, termasuk olahraga favorit yang sering kita lakukan bersama teman kampus, kantor, dsb. Penasaran dengan otot mana saja yang dilatih dari olahraga favorit mu ? Simak pembahasan berikut.

Sepakbola

  • Gerakan lari, menendang, dan melompat membantu melatih dan mengembangkan otot quadriceps (paha), calf (betis belakang), dan psoas (pinggul)1
  • Sepakbola tidak hanya menguatkan otot bagian kaki, tapi juga menguatkan core dan tubuh bagian atas. 2,3
  • Penelitian menunjukkan, terdapat peningkatan massa otot quadriceps hingga 9% pada pria non-atlet yang melakukan latihan sepakbola selama 12 minggu 4

Basket

  • Saat melakukan shoot pada olahraga basket, otot-otot yang digunakan adalah triceps, shoulders, lengan bawah (forearm), biceps, dan dada (pectoral)5
  • Basket juga merupakan olahraga intermittent (HIIT) yang membutuhkan “quick and repeated accelerations, jumps, and changes in movement direction.”6
  • “In conclusion, basketball training 3 times a week for 4 week increases aerobic power and decreased body fat percentage of prepubescent boys, but not affect muscle strength and joint mobility of the lower limbs.”7

Tennis

  • Olahraga tenis secara teratur dapat melatih hypertrophy otot-otot di bagian atas tubuh (upper extremities) seperti deltoid dan triceps8. Otot di bagian kaki (vastus lateralis) terlatih secara aerobik dengan olahraga tenis secara teratur.
  • Teramati massa otot yang lebih tinggi 12-15% di otot triceps tangan dominan (tangan yang digunakan untuk memukul)8

Renang*

  • Pembakaran kalori ketika berenang, untuk durasi yang sama, kira-kira setara dengan bersepeda dengan kecepatan 15-20 KM perjam. Ini dimungkinkan karena air memiliki tahanan 20 kali lipat udara. Selain itu, berenang juga meningkatkan laju metabolisme tubuh.
  • Pada gaya bebas, otot yang bergerak adalah otot-otot yang terdapat antara tangan sampai bahu, terutama biceps dan triceps. Gaya ini membantu perkembangan yang seimbang antara biceps dan triceps. Selain itu, gaya ini membantu memberikan postur tubuh yang tegak, karena melatih otot-otot di bagian punggung, serta bentuk bokong yang lebih bagus.
  • Fokus dari gaya katak dan gaya dada ada pada otot kaki, terutama otot paha dan betis. Latihan pada otot ini terjadi setiap kali kaki menendang untuk menimbulkan gerakan maju. Otot lain yang juga dilatih adalah otot triceps dan dada.
  • Meskipun tingkat kesulitannya paling tinggi, gaya kupu-kupu memberikan fokus yang lebih baik pada pembentukan otot di lengan bagian atas, perut, dada, bahu, dan punggung dibandingkan dengan gaya lainnya.

Sudah tahu kan manfaat olahraga favorit terhadap pembentukan tubuh atletis mu ? Tidak ada olahraga yang percuma, lengkapi dengan suplemen tinggi protein untuk memaksimalkan dampaknya. Selamat berolahraga, trust me it works!

Referensi:

  1. Livestrong. (2010). What Muscle Soccer Build? http://www.livestrong.com/article/104885-muscles-soccer-build/ [Jan 05, 2012]
  2. Livestrong. (2011). How Soccer Benefit you? http://www.livestrong.com/article/500652-how-soccer-benefits-you/ [Jan 05, 2012]
  3. J. Bangsbo, J. J et al. (2010). Performance enhancements and muscular adaptations of a 16-week recreational football intervention for untrained women. Scan J Med Sci Sports 20 (suppl): 41-50
  4. Jeukenderup, P. et al. (2010). Muscle adaptations and performance enhancements of soccer training for untrained men. Eur J Appl Physiol 108:1247–1258
  5. Livestrong. (2011). Muscle Used Shooting Baseball. http://www.livestrong.com/article/84389-muscles-used-shooting-basketball/ [Jan 05, 2012]
  6. Colson, S. et al. (2010). Whole-Body Vibration Training Effects on the Physical Performance of Basketball Players.
  7. Vamvakoudis, E et al. (2007). Effect of Basketball training on maximal oxygen uptake, muscle strength, and joint mobility in young basketball player. J Stre Con Res 21(3): 930–936
  8. Sanchı´s-Moysi, J. (2009). The upper extremity of the professional tennis player: muscle volumes, fiber-type distribution and muscle strength. Scand J Med Sci Sports 20: 524–534