Saat ini, beberapa jenis olah raga kembali ngetren karena belum semua pusat kebugaran beroperasi normal. Mulai olahraga indoor seperti kelas-kelas online zumba, body combat, yoga atau sekedar push up, sit, up, plank atau olahraga mandiri lainnya yang dapat dilakukan di rumah, hingga olahraga outdoor seperti bersepeda dan lari. Selama masa pandemi yang sudah berlangsung 4 bulan ini, kamu termasuk tim olahraga yang mana nih? Atau malah sudah menjajal semua jenis olahraga yang sudah disebutkan di atas? Pernah terbesitkah rasa bosan? Jangan khawatir, ada satu jenis olahraga lagi nih yang bisa dicoba. Selain variasi gerakan yang cukup banyak, manfaat jenis olahraga satu ini juga gak kalah banyak! Olahraga itu adalah lompat tali, atau biasa disebut juga dengan skipping.
Lompat tali adalah jenis olahraga yang tergolong sederhana karena tidak membutuhkan space yang luas dan peralatan yang digunakan juga murah dan mudah didapat. Olahraga ini termasuk jenis endurance sehingga akan memacu jantung kita bekerja ekstra1. Olahraga lompat tali juga melatih koordinasi yang baik antara bagian tubuh atas dan bawah agar keseimbangan terjaga. Selain itu, lompat tali juga memiliki manfaat terhadap psikis dan perkembangan kognitif. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari lompat tali:
Aman dan pembakaran kalori yang tinggi2
Jika dibandingkan dengan lari, dengan beban yang setara, lompat tali memiliki risiko cedera yang lebih rendah. Selain itu, berdasarkan penelitian, olahraga lompat tali selama 6 menit dapat membakar kalori 30% lebih banyak dibandingkan lari.
Meningkatkan performa fisik dan kardiovaskular3,4
Olahraga yang mayoritas menggunakan otot tubuh bagian bawah ini jika dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kekuatan otot kaki dan juga meningkatkan performa jantung. Penelitian yang dilakukan pada 240 remaja muda selama 10 minggu menunjukkan bahwa olahraga lompat tali rutin selama 10-35 menit perhari meningkatkan nilai V02 max (salah satu indikator performa jantung).
Meningkatkan kemampuan motorik dan keseimbangan5
Olahraga lompat tali menggunakan otot kaki untuk melompat dan tangan untuk memutar tali. Koordinasi antar gerakan tangan dan kaki dalam olahraga ini sangatlah dilatih agar ritme lompatan dapat terjadi dengan mulus. Dengan latihan koordinasi ini, keseimbangan tubuh dan kemampuan motorik kita akan semakin baik. Dengan melakukan lompat tali secara rutin dapat membuat gerakan kaki semakin lincah dan keseimbangan tubuh semakin terjaga.
Bermanfaat untuk daya kognitif6
Walaupun belum ada penelitian yang menguji dampak langsung lompat tali terhadap daya kognitif, penelitian awal menunjukkan olahraga lompat tali mengakibatkan adanya perubahan kinerja otak yang mengarah pada perkembangan kognitif yang semakin baik.
Mood booster7
Sama seperti olahraga pada umumnya, olahraga lompat tali juga dapat meningkatkan produksi hormon endorphin dan serotonin yang berdampak pada kondisi mood yang lebih baik. Tidak heran jika setelah olahraga, kamu akan merasa lebih happy dan plong seakan beban hidup terangkat sudah.
Lompat tali memang memberi banyak manfaat. Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat maksimal, tentunya tubuh kita juga harus dalam kondisi fit dan siap untuk berolahraga. Pemeliharaan otot-otot kaki harus diperhatikan, salah satunya dengan asupan nutrisi yang tepat, khususnya protein. Asupan protein dalam jumlah yang tepat dan berkualitas dapat memaksimalkan performa olah raga kamu di masa mendatang dengan cara menjaga massa otot dan membantu recovery otot. Untuk kamu dengan olahraga moderat seperti lari, bersepeda atau lompat tali ini dapat mengonsumsi sekitar 1,2 – 1,7g protein/kg berat badan8.
Beberapa sumber protein yang sehat dan berkualitas dapat diperoleh dari susu (200 mL = 6 g protein), telur (1 butir = 6 g protein), dada ayam (50 gram = 13.5 g protein), brokoli (1 mangkuk = 4 gram) dan tempe (50 gram = 9 gram protein)9,10. Sebagai alternatif sumber protein yang nikmat dan berkualitas, kamu bisa mengonsumsi L-Men Proteinmix Coffee 3 in 1 (Kopi Susu dan Whey), perpaduan kopi, susu, dan whey yang nikmat. L-Men Proteinmix Coffee 3 in 1 (Kopi, susu dan whey) mengandung kafein dan tinggi protein 12g/saji serta berbagai kandungan vitamin dan mineral lainnya untuk memaksimalkan performa olahraga dan aktivitas kamu.
References:
- Kirthika, Veena & .s, Sudhakar & Selvam, Senthil. (2019). The Effect of Skipping rope Exercise on Physical and Cardiovascular fitness among Collegiate Males. Research Journal of Pharmacy and Technology. 12. 4831-4835. 10.5958/0974-360X.2019.00836.9.
- McDonnell, J., Zwetsloot, K. A., Houmard, J., & DeVita, P. (2019). Skipping has lower knee joint contact forces and higher metabolic cost compared to running. Gait & Posture. doi:10.1016/j.gaitpost.2019.03.028
- Nebahat Eler , Hakan Acar . “The Effects of the Rope Jump Training Program in Physical Education Lessons on Strength, Speed and VO2 max in Children.” Universal Journal of Educational Research 6.2 (2018) 340 – 345. doi: 10.13189/ujer.2018.060217.
- Partavi, s. (2013). effects of 7 weeks of rope-jump training on cardiovascular endurance, speed, and agility in middle school student boys.
- Trecroci, A., Cavaggioni, L., Caccia, R., & Alberti, G. (2015). Jump Rope Training: Balance and Motor Coordination in Preadolescent Soccer Players. Journal of sports science & medicine, 14(4), 792–798.
- John, A., & Schöllhorn, W. I. (2018). Acute Effects of Instructed and Self-Created Variable Rope Skipping on EEG Brain Activity and Heart Rate Variability. Frontiers in behavioral neuroscience, 12, 311. doi: 10.3389/fnbeh.2018.00311
- Ratey, J.J. (2008) Spark: The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain. Boston, Mass.: Little, Brown and Company.
- The American College of Sports Medicine
- Jäger R, Kerksick CM, Campbell BI, et al. International Society of Sports Nutrition Position Stand: protein and exercise. J Int Soc Sports Nutr. 2017;14:20. Published 2017 Jun 20. doi:10.1186/s12970-017-0177-8
- USDA
Diakses pada 17 Juli 2020.